Latar Belakang

VISI
Menjadi wadah pemersatu Buddhism Indonesia

MISI
- Mengayomi vihara, organisasi Buddhis dan umat Buddha yang menjadi anggota Assosiasi
- Mensosialisasikan semangat kesatuan Buddhism melalui Assosiasi Buddhist Center
- Memberikan pendidikan Buddhism ke masyarakat luas melalui penyuluhan dan pendidikan formal maupun informal lainnya
- Menyelenggarakan kegiatan berskala Nasional secara terjadwal
- Membawa Buddhism Indonesia dikancah Internasional

SEJARAH PENDIRIAN
        IBCA berdiri atas saran dari sejumlah tokoh masyarakat dan pemimpin organisasi dengan dasar mempersatukan buddhism di Indonesia pada umumnya. Karena dirasa penting dan melihat negara-negara Asia Tenggara juga telah mempunyai satu wadah buddhism yang berskala Nasional maka akhirnya terbentuklah Indonesia Buddhist Center Association pada perayaan waisak 2553 BE tahun 2009 disaksikan oleh ribuan umat Buddha yang ikut mendukung berdirinya buddhist center ini. Sejak deklarasi pendirian, IBCA terus menyelenggarakan kegiatan buddhist diberbagai cabang vihara Mahavira selaku pelaksana yang menyelenggarakan kegiatan.
        Awal tahun menyelenggarakan kegiatan penyambutan tahun baru malam old and new dengan pameran vegetarian 108 sayur, puja bakti patidana cheng beng , pemandian rupang buddha seminggu sebelum waisak, rutin menyelenggarakan perayaan waisak setiap tahunya, kegiiatan donor darah 3 bulan sekali, puja persembahan ullambana dan Danasangha pada bulan ke-7 lunar, festival bulan purnama mooncake serta bakti kepada para manula, malam dharmadesana yang dijadwalkan bersama penarikan paguyuban bodhisikkha. Kegiatan penyebaran Dharma terus dilakukan untuk memperkuat keyakinan umat buddha terhadap triratna, sadar akan adanya hukum karma dan anicca (kondisi yang berubah).
        Pada bulan desember 2015, IBCA resmi terdaftar di MENHUMKAM dan menjadi organisasi berbadan hukum yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat luas dengan asas maitrikaruna dan sendi dharma ajaran Hyang Buddha IBCA mengembangkan buddhism yang mengglobal, tanpa membedakan sekte maupun golongan, yang pada hakikinya buddhis adalah satu keluarga yang besar sehingga akan menjadi kecil dan lemah jika kita tetap memisah pisahkan perbedaan tersebut.